Senin, 29 Juni 2009

Manohara jadi bintang video klip The dhangduter dangduter Band baru asal kluwan penawangan grobogan.




Manohara Jadi Model Video Klip " The Dangduters ".
Posted on Juni 24, 2009 by Jupri
Manohara Odelia Pinot kini mulai merintis karier di dunia intertainment, tawaran demi tawaran ia dapatkan. Termasuk tawaran dari group Band kenamaan ST 12, namun tawaran tersebut ia tampik . Manohara lebih tertarik dengan tawaran dari Band pendatang baru " The Dangduters ", untuk salah satu hitsnya yang berjudul " Misteri Cinta ".


"Kenapa milih Mano karena ya Mano selama ini disorot oleh media, pertimbangannya mungkin sisi sensasionalnya saja. Apa lagi ini pertama kali Mano berakting di video klip dan kita saling mendukung dan melengkapi," ujar Produser label Mentari Musik Indonesia yang menaungi The Danguters, Erwin Tamsil, di sela-sela syuting di kawasan Kebagusan Dalam I No 6 Jakarta Selatan, Minggu (21/6/2009).Bagi Mano menjadi model video klips The Dangduters yang disutradarai Jonathan Delfas ini mempunyai keasyikan sendiri. Saat pertama kali mendengar lagunya, Mano mengaku langsung tersenyum. Sehingga tawaran dari band tersebut langsung disambutnya meski beberapa band lain juga menawarinya menjadi bintang video klip.

"Ya saya memang pernah mendapat beberapa tawaran dari beberapa grup. Mano tentu harus selektif jadi Mano harus ketemu dulu dan mendengarkan lagunya dulu. Ketika saya bertemu dengan teman-teman dari The Dangduters dua hari lalu, saya dengar lagu mereka, ya saya langsung senyum gitu, saya senang dengan lagunya," tutur Manohara.

Pertimbangan lain, Manohara merasa simpatik kepada para anggota band tersebut karena menurutnya mereka ramah dan sederhana sehingga tidak sulit bagi Mano untuk berinteraksi.

"Begitu kita ketemu langsung akrab. Saya simpati dengan mereka anak band tapi mereka sederhana, dan melakukan apapun untuk orang tua mereka. Jadi mano mau bantu," kata Mano lembut.

"The Dangduters" Band dari Grobogan.



Berawal dari hobi bermain musik, sebuah Band yang digawangi Cun-cun ( Uhsun Hidayat ) ini mulai merintis karier bermusik sebagai band lokal dari Purwodadi , Grobogan Jawa Tengah. Band ini pernah mengisi konser musik " Seventen" dan pernah menjadi bintang tamu sebuah festival band di Grobogan. Semula band ini bernama " Kampas Band " . Nama Kampas sendiri merupakan singkatan dari " Kampoeng Pasar " , kampung halaman para personel The Dangduters. Nama The Dangduters disematkan sejak dikontrak oleh Mentari Musik , label yang menaunginya.

Terbentuk pada 16 September 2008 terdiri dari Chun-cun (Vocal), Anang (Guitar I), Endhi (Guitar II), Coky (Basis), Herdi (Keyboard), Dhede (Drummer), memang tidak menjanjikan hal baru dalam kiprah musiknya. Meski terjebak dalam alur melayu yang selama ini kental mendominasi, The Dangduters tetaplah menjamu kita dengan warna pop & rock juga. Bedanya, secara keseluruhan meski tak istimewa mereka sebagai band yang menjanjikan, mempunyai warna dan penampilan yang berbeda.

Berdirinya band ini di prakarsai oleh kehidupan masing - masing personilnya yang serba pas - pasan dan kekurangan. Mudah - mudahan apa yang mereka buat bisa di terima oleh penikmat musik Indonesia dan menjadikan tambahan buat membantu orang tua, itu harapan The Dhangduters. Mereka juga terinfluence dari band juga artis seperti Soneta, Elvis, ST12, Benyamin, itu bisa kita denger dari beberapa lagu ciptaan The Dhangduters. The Dhangduters biasa hidup dari panggung ke panggung, membawakan musik pop dan dangdut yang sedang hits. "Kita juga ingin terus bermain musik dengan baik dan berharap musik The Dhangduters bisa mendapat nilai lebih dan di sukai oleh masyarakat Indonesia" jelas Chun-cun (vocalis The Dhangduters).



Album "The Dhangduters - Mimpi Terkenal" dirilis dengan hits single 'Misteri Cinta" dilagu itu sound lead gitar dan piano terasa sangat mendayu, di tambah dengan suara khas Chun - Chun yang cengkokannya melayu kental banget menjadikan lagu ini mudah untuk di nikmati. Lagu " Misteri Cinta" menceritakan tentang insan yang sedang mencari arti cinta "Kadang aku bingung - Kadang aku susah - Kadang aku gundah - Mengartikan cinta" dan karena cinta kita jadi " Bertambah dosa - Cinta memang gila - Cinta itu buta"

Berbekal musik pop, rock dan cengkok melayu ditambah keluguan performance sebagai nilai jual setidaknya The Dhangduters dapat sedikit mengenyam kesuksesan ditengah trend melayu yang mewabah industri musik Indonesia. The Dhangduters mencoba ingin ikut sukses seperti The Changcuters yang namanya hanya beda huruf D dan C, Akhirnya tanpa bantuan teman-teman mediapun rasanya akan sulit untuk mewujudkan salah satu impian The Dhangduters untuk mensukseskan album ini.

3 komentar:

  1. any semarang30/06/09, 20.52

    manohara apa manosana.......

    knapa mau jadi bintang klipnya bukanya itu band baru

    BalasHapus
  2. Terima kasih telah ikut mempublikasikan tulisan saya.
    Namun alangkah baiknya jika mas Rifai menyertakan link ( taut ) ke blog saya http://jupri.wordpress.com
    Karena seyogyanya tulisan dari hasil copy paste menyertakan link sumbernya.
    Matur nuwun

    BalasHapus

Komentar Anda